Tentang Aku

Jumat, 19 September 2014

kota kalabahi-alor


Alor adalah sebuah pulau yang terletak di ujung timur
Kepulauan Nusa Tenggara. Luas wilayahnya 2.119 km²,
dan titik tertingginya 1.839 m. Pulau ini dibatasi oleh Laut
Flores dan Laut Banda di sebelah utara, Selat Ombai di
selatan (memisahkan dengan Pulau Timor), serta Selat
Pantar di barat (memisahkan dengan Pulau Pantar. Pulau
Alor adalah satu dari 92 pulau terluar Indonesia karena
berbatasan langsung dengan Timor Leste di sebelah
selatan.
Pulau Alor merupakan salah satu dari dua pulau utama di
Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur,
Indonesia. Di pulau ini terdapat Kota Kalabahi, ibukota
Kabupaten Alor.
Alor adalah sebuah pulau yang terletak di ujung timur
Kepulauan Nusa Tenggara. Luas wilayahnya 2.119 km²,
dan titik tertingginya 1.839 m. Pulau ini dibatasi oleh Laut
Flores dan Laut Banda di sebelah utara, Selat Ombai di
selatan (memisahkan dengan Pulau Timor), serta Selat
Pantar di barat (memisahkan dengan Pulau Pantar. Pulau
Alor adalah satu dari 92 pulau terluar Indonesia karena
berbatasan langsung dengan Timor Leste di sebelah
selatan. Pulau Alor merupakan salah satu dari dua pulau
utama di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur,
Indonesia. Di pulau ini terdapat Kota Kalabahi, ibukota
Kabupaten Alor.
Letak dan Luas
(1) Pulau Alor terletak pada posisi 08o 13’50” LU –
125o 07’55” BT dengan batas-batas :
* Sebelah Utara : Laut
Flores
* Sebelah Timur : Maluku
Tenggara Barat
* Sebelah Barat : Selat
Lomblen Kecamatan Lembata
* Sebelah Selatan : Selat
Ombay dan Timor Leste
Iklim dan Cuaca
1. Temperatur.
Letak Pulau Alor berada
di sebelah selatan
Khatulistiwa. Hal ini
menyebabkan Alor beriklim
Semiarid (Kering). Suhu di
Alor dapat mencapai 22,2 C
sampai 32,2 C.
2. Kelembaban.
Prosentase kelembaban
tertinggi 92%, terendah 80%,
penyinaran matahari
tertinggi dan terendah 62%.
Pulau Alor selain memiliki keindahan Alam yang dapat
dilihat secara langsung didaratan dan dipantai, juga
memiliki keindahan Alam dibawah laut berupa ikan-ikan
langka nan indah serta karang dan tumbuhan-tumbuhan
laut yang begitu mempesona. berikut ini akan kami berikan
beberapa titik selam yang memiliki keindahan alam Memiliki
18 titik selam yang disebut “Baruna’s Dive Sites at
Alor” : 1. Baruna’s Point 2. Never – Never wall 3. Cave
Point 4. Barrel Sponge Wall 5. Mola – mola Point 6. Night
Snacks 7. Alor Expree / Alor Dreaming 8. Rocky Point 9.
Three Coconuts 10. Moving Pictures 11. Eagle Ray Point
12. Rahim’s Point 13. Tuna Channel 14. Anemone Country
15. Sharks Reeway 16. Octopus Garden 17. Captain’s
Choice 18. The Refrigerator
Objek Wisata Selain potensi wisata bahari, Alor juga
menyimpan sejumlah objek wisata yang memiliki daya
tarik secara kultural dan historis yang jarang dijamah dan
dikunjungi baik oleh penduduk setempat maupun oleh
wisatawan. Meski memiliki aksebilitas amat terbatas, tapi
bagi para pencinta petualangan alam justru menjadi
tantangan dan keunikan.
Salah satunya, alquran tua dari kulit kayu yang ditulis
dengan tinta ramuan tradisional yang diperkirakan
berusia lebih dari 800 tahun, sebuah bukti sejarah
tentang keberadaan Islam di Alor. Daya pemikat lainnya
yaitu kampung Takpala, sebuah desa tradisional yang
dihuni oleh suku Abui dengan pola perkampungan linear
dengan deretan rumah adat.
Masyarakatnya yang masih memegang teguh adat dan
tradisi akan mempertontonkan atraksi budayanya yang
khas dalam menyambut para pelancong, membuat nama
desa ini melambung sampai ke mancanegara. Bagi pendaki
gunung yang menggilai tantangan di tempat yang masih
perawan, Gunung Delaki Sirung di Pulau Pantar dan
Gunung Koya-Koya di Pulau Alor, adalah tempatnya.
Kepenatan yang melelahkan itu segera sirna membawa
kesejukan dan kesegaran jiwa setelah menyaksikan
fenomena geologi vulkanik di Desa Air Panas dan Air
Terjun di Pulau Pantar, taman wisata alam Tuti Adagae
di Pulau Alor.
Sementara ranch mini peternakan rusa (terbaik di
kawasan timur Indonesia) jangan dilewatkan untuk
dikunjungi. Kesejukan dan kesegaran di alam Hutan
Nostalgia juga akan menyapa setiap pengunjung yang
ingin melepas kepenatan. Sebelum beranjak kembali
pulang, jangan lupa menanam pohon di Hutan Nostalgia
sebagai tanda Anda pernah mengunjungi Pulau Alor. Nama
dan alamat Anda akan diabadikan pada pohon yang
ditanam dan dikenang sepanjang masa.
Akses Menuju Lokasi Wisatawan bisa datang dari
Kupang dengan naik kapal feri dengan waktu tempuh
12-13 jam menuju Larantuka. Kemudian melanjutkan
perjalanan dengan naik kapal kayu menuju pelabuhan laut
Kalabahi dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Di depan
pelabuhan Kalabahi yang berada di Kepulauan Alor,
terbentang Taman Laut Selat Pantar.
Akomodasi Di Kepulauan Alor tersedia rumah makan,
penginapan, pemandu wisata, dan perdagangan souvenir
khas Pulau Pantar.
Prajurit pribumi Alor, 1895. (
id.m.wikipedia.org/wiki/Pulau_Alor)
Salah satu keunikan yang
dapat Anda jumpai Pulau
Alor adalah ditemukannya
banyak moko, padahal benda
ini adalah salah satu
peninggalan budaya pra-
sejarah Dongson di Vietnam
Utara. Selain dikenal sebagai
Negeri Nusa Kenari, Pulau
Alor juga memiliki julukan
Negeri Seribu Moko, itu
tidaklah mengherankan
karena memang moko telah
berperan penting bagi
masyarakat Alor sejak
zaman dahulu.
Masyarakat Alor menyebut moko sebagai sebutan untuk
nekara perunggu. Umumnya bentuk moko di Alor tergolong
nekara tipe pejeng dengan bentuk dasarnya lonjong seperti
gendang berbagai ukuran. Moko berbentuk seperti drum
dengan diameter 40 - 60 sentimeter dan tingginya 80 -
100 sentimeter, memiliki 4 telingga yang berfungsi sebagai
peganggan. Pola hiasnya beragam tergantung zaman
pembuatannya, bila diperhatikan seksama bentuknya mirip
dengan benda-benda perunggu di Pulau Jawa pada masa
Kerajaan Majapahit.
Hampir dipastikan tidak ada masyarakat adat di Nusantara
yang mengoleksi moko dalam jumlah banyak seperti suku-
suku di Pulau Alor. Banyak suku tradisional di Pulau Alor
percaya bahwa Moko berasal dari tanah dan hanya dimiliki
para bangsawan karena nilainya sangat tinggi. Moko dahulu
ternyata sempat berfungsi sebagai alat tukar ekonomi
masyarakat pulau ini, bahkan sempat menyebabkan inflasi
pada masa pemerintahan Hindia Belanda dan penguasa pun
membuat sistem baru dengan membatasi peredaran Moko di
Pulau Alor. Di beberapa suku tradisional di Pulau Alor, moko
juga digunakan sebagai gendang untuk mengiringi tarian
adat. Biasanya alat musik gong dan moko dimainkan untuk
mengiringi tari-tarian tradisional seperti tarian lego-lego.
Moko memiliki peranan penting bagi masyarakat Alor, yaitu
kepemilikan terhadap jumlah dan jenis moko tertentu dapat
menunjukkan status sosial seseorang. Misalnya saja
kepemilikan moko malei tana atau moko itkira menunjukan
status sosial yang cukup tinggi dan terpandang. Bahkan
yang memiliki kedua Moko tersebut memiliki pengaruh dalam
setiap kepemimpinan tradisional masyarakat Alor.
Selain sebagai alat musik tradisional, moko juga berfungsi
sebagai peralatan belis atau mas kawin. Dalam tradisi
pernikahan masyarakat Alor, moko digunakan sebagai alat
pembayaran belis atau mas kawin seorang laki-laki kepada
calon istrinya, itu karena moko dipercaya dapat mengikat
pernikahan. Hingga kini, adat menjadikan moko sebagai mahar
masih terus berlangsung. Suku di Alor yang masih
menetapkan mas kawin dengan moko adalah suku Darang
(Raja), Tawaka, Kalondama, Kawali, dan Balomasali. Tinggi
rendahnya status sosial dinilai oleh banyaknya moko yang
disanggupi saat membayar mas kawin. Apabila pihak
keluarga pria tidak memiliki Moko maka mereka harus
meminjam moko kepada tetua adat. Peminjaman ini pun
tidaklah gratis karena pihak keluarga pria harus
menggantinya dengan sejumlah uang yang cukup besar. Sulit
memisahkan peran moko dan belis dalam kehidupan
masyarakat Alor terutama dalam perkawinan. Fungsi moko
di Alor hampir mirip dengan gading di Flores Timur.
Sampai saat ini masih banyak suku yang menyimpang moko
itu untuk kepentingan adat perkawinan. Akan tetapi,
sangat disayangkan juga banyak yang telah dibawa ke luar
Pulau Alor oleh para pemburu barang antik. Harga satu buah
Moko bervariasi dimana itu bergantung pada besar kecilnya
ukuran moko, tahun pembuatannya, serta pola hiasnya.
Akan tetapi, bagi masyarakat Alor, moko tidak dapat diukur
dengan uang karena moko mempunyai kedudukan dan nilai
tersendiri dalam budaya, sejarah, dan sistem sosial
masyarakat Alor.
Anda dapat mengunjungi Museum 1000 Moko di Jalan
Diponegoro, Kalabahi, untuk melihat langsung beragam jenis
moko serta kekayaan budaya Alor lainnya, termasuk juga
tenunan indah Alor (kawate) yang kaya warna dan corak.
Museum ini berambisi mengoleksi moko dalam jumlah banyak
hingga 1.000 atau lebih dengan mengumpulkannya dari
masyarakat maupun dari luar Alor. Di museum ini Anda dapat
menemukan satu-satunya moko yang paling besar yang
disebut moko nekara yang ditemukan Simon J Oil Balol
berdasarkan petunjuk mimpi. Anda juga akan melihat 23
moko ukuran kecil setinggi tiga atau empat jengkal orang
dewasa.
Pilihan lain untuk melihat beragam jenis moko Alor adalah
mengunjungi Desa Bumpa Lola yang dikenal juga sebagai
"Desa Seribu Moko". Desa ini dianggap yang paling banyak
menyimpan moko tetapi tidak untuk diperjualbelikan. Di sini
moko diwariskan turun-temurun sebagai mas kawin untuk
pasangan yang baru menikah serta sebagai simbol status
sosial. Mereka wajib menyimpan dan menjaganya, apabila
menghilangkannya maka keluarga tersebut akan kehilangan
wibawa di masyarakat.

Pulau Alor, masuk dalam gugusan kepulauan Flores yang
terletak di ujung paling timur dan berbatasan langsung
dengan negara tetangga, Timor Leste. Pulau di selatan
Indonesia ini ternyata menyimpan berjuta eksotisme yang
masih belum banyak tersentuh. Wisata laut menjadi andalan
Alor sebagai kabupaten kepulauan. Terdapat sekitar 20
pulau di kabupaten Alor, diantaranya Alor Besar, Pura,
Kepa, Buaya, Dulolong, Pantar, Ternate, Tereweng, dll.
Ada juga beberapa pulau yang masih belum berpenghuni.
How to get to Pulau Alor tidaklah sulit!
Sampai saat ini secara rasio perbandingan, menurut
informasi warga sekitar, lebih banyak para wisatawan
mancanegara yang datang mengunjungi Alor untuk menikmati
keindahan alam bawah lautnya. Hal ini dikarenakan tingginya
biaya transportasi untuk bisa menuju ke sini. Memang ada
wisatawan lokal, namun belum banyak. Nah, buat yang mau
main ke Pulau Alor dapat ditempuh dengan beberapa jalur.
Ada dua cara ke Pulau Alor:
How to get to Alor: Transportasi Udara
Dari Jakarta/Surabaya bisa mengambil penerbangan menuju
Kupang terlebih dahulu. Saat ini maskapai yang melayani
rute Jakarta-Kupang atau Surabaya-Kupang adalah
Garuda Indonesia, Lion Air, Batavia Air dan Merpati
Nusantara. Harga tiketnya sekitar Rp. 900.000,- s/d Rp
1.500.000,-. Harga kadang tergantung dari berapa jarak
antara pembelian tiket dengan keberangkatan. Semakin jauh
dari hari H pembelian tiket, biasanya semakin murah. So grab
it fast.
Dari bandar udara El Tari Kupang, setiap hari terdapat 2
jadwal penerbangan dari 2 maskapai yang berbeda, yaitu
Trans Nusa dan Merpati Nusantara. Jenis pesawat perintis
yang digunakan yaitu Cassa dan Turbopropeller. Merpati
melayani penerbangan pagi, sedangkan Trans Nusa di siang
harinya. Harga tiket one way sekitar Rp. 450.000,-.
Penerbangan menuju Pulau Alor akan melintasi Selat Ombai
dengan ketinggian jelajah pesawat rata-rata pada 13.000
kaki diatas permukaan laut. Jadi dari balik jendela pesawat,
kita masih dapat menikmati indahnya alam Nusa Tenggara
Timur. Dan asyiknya, meskipun termasuk penerbangan jarak
dekat kita mendapatkan snack yang dibagikan pramugari.
Lumayan lah, buat ganjal perut hehe.
Setibanya di Bandara Mali, Pulau Alor kita dapat langsung
menuju ke Kota Kalabahi dengan menggunakan mobil
carteran ataupun ojek yang sudah biasa mangkal di depan
bandara. Tarif ojek sekitar Rp 25.000,- sedangkan untuk
mobil carteran sekitar Rp 100.000,- (masih bisa nego).
Cukup dekat jarak Bandara Mali ke Kalabahi, hanya 7 Km
atau sekitar 15 menit berkendara. Jalanannya pun sudah
aspal hot mix, muluss. Saya heran ketika pertama kali
berkunjung kesini, di pulau kecil yang sangat jauh dari
ibukota seperti ini ternyata infrastrukturnya sudah bagus.
How to get to Alor: Transportasi Laut
Wisatawan juga dapat menggunakan jalur laut untuk menuju
Kalabahi, ibukota Alor. Pelabuhan Kalibahi ada di tengah
kota. Banyak angkot untuk keliling kota dengan tarif hanya
sekitar Rp 2000,-. Dari pelabuhan Bolok, Kupang, kapal
ferry berlayar seminggu 2 kali. KM Awu berangkat dari
Kupang jam 03.00 sampai di Kalibahi jam 16.00. Waktu
tempuhnya tentu jauh lebih lama apabila dibandingkan
dengan menggunakan pesawat. Namun pelayaran melintasi
laut Sawu tidak akan membosankan karena apabila
beruntung, tak jarang lumba-lumba sering berenang
mengiringi laju kapal di haluan. Pelabuhan Bolok terletak di
sisi barat Teluk Kupang, agak jauh dari pusat kota.
Ada alternatif lain nih dari Pulau Jawa, kalau memang punya
waktu liburan panjang, silakan coba naik kapal PELNI yang
singgah di Kalabahi, yaitu KM Sirimau yang berangkat dari
Jawa, Kalimantan, Makassar dan KM Awu yang berangkat
dari Jawa, Bali, dan Makassar. Yah, itung-itung sekalian
keliling Indonesia. Pasti seru!!
Informasi PELNI:
Harga tiket kelas 1 Rp 307.000,-
Harga tiket kelas ekonomi Rp 88.000,-

Makanan khas
Alor, sebuah pulau kecil di selatan Indonesia ternyata
menyimpan berjuta potensi wisata. Termasuk wisata
kulinernya yang belum banyak terekspos dunia luar.
Karakteristik bumbu rempah pada masakan dari Indonesia
bagian timur memiliki ciri khas tersendiri. Maka tak heran jika
ratusan tahun lalu, komoditas ini menjadi rebutan para
penjajah dari Eropa.
Kuliner di pulau Alor
Tak lengkap rasanya berkunjung ke suatu daerah tanpa
mencoba kuliner khas daerah tersebut. Apabila anda makan
besar di kota Kalabahi, ibukota Kab Alor, silakan coba menu
sayur jantung pisang bumbu pedas. Masakan ini terbuat
dari cacahan jantung pisang bagian dalam, yang ditumis
dengan bumbu pedas dan kuah santan, atau bisa juga hanya
ditumis saja. Aromanya menggugah selera.
Masakan lain yang tak kalah sedap yaitu sup cakalang
kuah kuning. Ikan cakalang segar, dipotong dadu kemudian
dibuat sup dengan bumbu kuning. Kaldu ikan yang panas
berpadu dengan bawang putih dan merica tentu sangat
menyegarkan. Hmmmm. Lauk khas lainnya adalah perkedel
ikan yang berprotein tinggi. Cocok untuk teman bersantap
nasi putih panas dan sayur jantung pisang.
Komoditas hasil bumi dan Cemilan di pulau Alor
Apabila kita berkunjung ke pasar tradisonal di Alor, akan
banyak ditemui pedagang yang menjual komoditas hasil bumi
pulau ini. Jagung, kacang kenari, kopi, asam, madu, beras
hitam, rumput laut dll. Masyarakat juga memanfaatkan hasil
bumi yang melimpah tersebut menjadi cemilan khas.
Diantarnya adalah kue kenari, jagung titi (jagung tumbuk)
dan kue rambut. Harga 1 kg biji kenari antara Rp. 35.000 –
Rp. 40.000,-. Jagung titi dimakan dengan biji kenari yang
sudah dikupas kulitnya.
Untuk cemilan berupa kue rambut, tentu bukanlah kue
yang terbuat dari rambut manusia, melainkan terbuat dari
campuran adonan tepung dan gula lempeng (gula lontar),
kemudian digoreng menggunakan alat dan teknik tertentu
sehingga menghasilkan kue bertekstur suwir-suwir seperti
rambut. Rasanya manis gurih, cocok dijadikan oleh-oleh dan
teman minum teh.
Untuk penyuka rumput laut, satu ikat rumput laut segar
dijual pedagang dengan harga Rp. 2.000,- saja. Disajikan
dengan sirup dan es batu, maka jadilah es rumput laut kaya
serat nan sehat. Apalagi kalau diminum di pinggir pantai di
siang hari yang panas, pasti pas.
Oiya, satu lagi yang wajib dicoba, madu Alor yang terkenal
legit. Harga satu botol tanggung madu Alor Rp. 25.000, s/
d Rp. 30.000. Apabila berencana membawanya pulang,
silakan siapkan jerigen agar tidak repot membawa ketika
berada di pesawat.
Merasakan makanan khas daerah setempat ketika kita
berkunjung ke suatu daerah akan menambah pengalaman
dan wawasan kita. Jadi jangan sia siakan kesempatan
merasakan aneka kuliner Indonesia yang kaya citarasa.
Kerjaninan Alor....
berbicara tentang Alor sangat di sayangkan
jika tidak membawa oleh-oleh khas dari
pulau itu. Tenun ikat merupakan ciri khas
dari Pulau Alor. anda bisa melihat proses
pembuatan tenun ikat dan langsung
membelinya.

Wisata Alor
Pantai mali berada di desa kabola kecamatan teluk
mutiara dengan jarak 10 KM dari kota kalabahi. Pantaiini
menyajikan air yang tenang dengan pasir putih dan
taman wisata alam laut yang indah serta rimbunan pohon
kelapa yang syarat berbuah.
Dari pantai ini dapat dilihat pulau Sika yang sangat indah
dan terdapat sebuah kuburan tua dan keramat. Objek ini
dapat dijangkau dengan angkutan umum dengan
intensitas sedang, ojek mobil probadi atau sewaan.
Dari pantai mali sekitar 3 km dapat dilihat suatu
pemandangan alam hutan nostalgia dimana para
pengunjungnya diberikan anakan tanaman untuk ditanam
sekitar lokasi dengan mencantumkan namanya pada
pohon tersebut. Pada hutan ini juga terdapat sebuah
mata air yang sejuk dibawah rerimbunan pohon kenari
dan cendana yang indah
Pantai Maimol mempunyai jarak yang Kurang lebih
sekitar 8 km dari kota Kalabahi. Maimol sebagai kampung
nelayan tradisional, memiliki potensi cukup baik guna
menjadi penghasil ikan di wilayah kabupaten Alor, namun
oleh pemerintah kabupaten Alor belum dikelola secara
profesional.untuk menjadikan pantai maimol menjadi
tujuan objek wisata yang bertaraf internasional
Kampung tradisional Takpala terletak di Desa Lembur
Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor.
Perjalanan ke Takpala dari Bandar Udara Mali-Alor bisa
ditempuh dengan ojek sepeda motor. Jika dengan
kendaraan umum, dari Terminal Kalabahi, ibu kota
Kabupaten Alor, bisa menggunakan bus jurusan
Bukapiting, turun di Takalelang. Spanduk selamat datang
ke kampung tradisional Takpala menyambut di depan
jalan mendaki beraspal menuju Takpala. Perjalanan dari
Takalelang menuju Takpala memerlukan waktu sekitar
15 menit jalan kaki. Sebagai kampung tradisional,
Takpala memiliki 12 rumah adat dan merupakan tujuan
wisata Alor yang telah ditata cukup oke. Masuk Takpala
tidak dipungut retribusi sepeser pun. Di Takpala bisa
dijumpai kehidupan yang sangat bersahaja. Masyarakat
menyandarkan kebutuhan sehari-hari pada hasil hutan.
Sehingga, ketika berkunjung di siang hari, suasana
kampung tampak sepi karena penduduknya pergi ke
hutan mencari kebutuhan hidup. Jika sebelum kunjungan
memberitahu ke dinas wisata setempat, maka warga
Takpala bisa diorganisasi untuk menyuguhkan tarian
lego-lego. Tarian ini dilakukan secara massal,
bergandengan tangan secara melingkar. Tetabuhan gong
dan moko mengiringi gerak rancak para penari.
Perkampungan tradional Monbang.berada di Desa
Kopidil Kecamatan Alor Barat Laut. Jarak dari Kalabahi
sekitar 7 km, Perkampungan tradional Monbang dapat
ditempuh dengan kendaraan roda 4 dalam waktu 45
menit. Potensi yang dapat dinikmati di Perkampungan asli
suku Kabola
Masyarakat, rumah adat, lagu, tarian khas suku Kabola
Busana spesifik dari kulit kayu
Dalam perjalanan dapat menikmati keindahan Teluk
Mutiara
Perkampungan tradisional Bampalola, di Kecamatan Alor
Barat Laut, jarak dari Kalabahi kira-kira 15 km sebelah
Barat. Potensi yang dinikmati :
Rumah adat Fet Lakatuil
Upacara Makan Baru, penentuan waktu tanam, panen,
lego-lego, dll
Desa Alor Kecil dan Alor Besar, jarak 14 dan 17 km dari
kalabahi potensi yang dinikmati :
Upacara sunatan adat
Acara Nikah adat
Tari-tarian lego-lego jubah dodo
Kitab Suci Al Qur’an tua dari kulit kayu
Musik tradisional
Arus air laut dingin sehingga rakyat panen ikan
Home stay di Pulau Kepa Taman laut dan panorama alam bawah laut yang indah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar